Aku generasi muda bangsa
Sadar akan bahaya tawuran
Namun sayang masih banyak siswa
Yang tidak mengerti bahayanya
Anehnya di Negara ini
Provokasi tidak diatasi
Wajar saja di Negara ini
Tawuran selalu terjadi
(Chorus:
Mengapa itu terjadi ?
Tawuran makin menjadi-jadi
Bertobatlah hai siswa siswi
Jangan sampai tawuran lagi
Hai lembaga keamanan Negeri
Tawuran harusnya diatasi
Selamatkan generasi Negeri
Tuk menggapai segudang prestasi)
*)
Jujur aku seorang pelajar
Iba pada Garuda Pancasila
Tidakkah kalian semua sadar,
Tawuran hancurkan persatuan?
(ulangi Chorus)
Jumat, 25 Oktober 2013
Masalah Tawuran di Indonesia
Tawuran memang sering terjadi di Indonesia , apalagi jika pelakunya anak anak yang masih duduk di bangku SMP atau SMA . Tapi saya sendiri bersyukur , karena SMK tempat saya menuntut ilmu sampai sekarang tak pernah terlibat tawuran. Tapi sebenarnya apa arti dari tawuran itu sendiri ? Menurut saya hanyalah hal yang bisanya merusak , membunuh , dan merugikan . Tapi mengapa sering terjadi kalau seandainya pelakunya tahu akibatnya ?
Menurut penelitian saya (ciheeey) , ada 5 hal spele yang bisa membuat tawuran terjadi.
- Gara-gara rebutan cewek
- Gara-gara status/komentar di jejaring sosial yang nyakiti hati
- Gara-gara isi SMS yang mencaci atau memfitnah
- Gara-gara siswa sekolah A menjelek-jelekan sekolah B
- Gara-gara siswa sekolah A memprovokasi sekolah B dan C , atau
lebih jelasnya karena provokasi dalam bentuk apapun
dan siapapun provokatornya.
Lantas apa peran SEKOLAH dalam mengatasi hal ini ? Menurut saya dibutuhkan fasilitas Bimbingan dan Konseling yang memadai , karena kemungkinan siswa memiliki masalah pribadi yang tak bisa dibagi dengan orang lain dengan alasan "susah MEMPERCAYAI orang lain , karena takut masalahnya dibeberkan". Maka yang bisa dipercaya adalah BK .
Tak hanya peran sekolah , peran pemerintah pun patut dipertanyakan . Masalahnya bagaimana cara mengatasi tawuran itu sendiri ? Hal ini sepatutnya menjadi PR bagi pemerintah di Indonesia.
Menurut penelitian saya (ciheeey) , ada 5 hal spele yang bisa membuat tawuran terjadi.
- Gara-gara rebutan cewek
- Gara-gara status/komentar di jejaring sosial yang nyakiti hati
- Gara-gara isi SMS yang mencaci atau memfitnah
- Gara-gara siswa sekolah A menjelek-jelekan sekolah B
- Gara-gara siswa sekolah A memprovokasi sekolah B dan C , atau
lebih jelasnya karena provokasi dalam bentuk apapun
dan siapapun provokatornya.
Lantas apa peran SEKOLAH dalam mengatasi hal ini ? Menurut saya dibutuhkan fasilitas Bimbingan dan Konseling yang memadai , karena kemungkinan siswa memiliki masalah pribadi yang tak bisa dibagi dengan orang lain dengan alasan "susah MEMPERCAYAI orang lain , karena takut masalahnya dibeberkan". Maka yang bisa dipercaya adalah BK .
Tak hanya peran sekolah , peran pemerintah pun patut dipertanyakan . Masalahnya bagaimana cara mengatasi tawuran itu sendiri ? Hal ini sepatutnya menjadi PR bagi pemerintah di Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)